Selasa, 28 Agustus 2007

Teori Belajar Gestalt - Henry Liem

Teori Gestalt yang berdasarkan teori belajar pada psikologi Gestalt mempunyai anggapan bahwa setiap fenomena yang terdidi dari suatu kesatuanesensial yang melebihi jumlah dari unsur-unsurnya. Bahwa keseluruhan ( Gestalt ) itu tidak sama dengan penjumlahan, keseluruhan itu lebih daripada bagian-baginannya.

Didalam peristiwa belajar, keseluruhan situasi belajar itu amat penting karena belajar meupakan interaksi antara subyek belajar dengan lingkungannya.

Selanjutnya para ahli psikolog Gestalt menyimpulkan bahwa seseorang dikatakan belajar apabila ia memperoleh pemahaman (insight) dalam situasi yang problematis. Pemahaman tersebut ditandai denagn adanya:
  1. Suatu perubahan yang tiba-tiba dari keadaan yang tak berdaya menjadi keadaan yang mampu menguasai atau memecahkan masalah atau problema.
  2. Adanya retensi yang baik
  3. Adanya peristiwa transfer. Pemahaman yang diperoleh dari situasi, dibawa dan dimanfaatkan atau ditransfer ke dalam situasi lain yang mempunyai pola atau struktur yang sama atau hampir sama secara keseluruhan (bukan detailnya).

VISI MISI PERUSAHAAN oleh Anindya N Bakrie, MBA

PENTINGNYA VISI MISI PERUSAHAAN

Organisasi pemerintah dan swasta (perusahaan) menghadapi tantangan dalam penyampaian jasa dengan efisien, efektifitas dan kualitas yang lebih besar, dengan tetap berjalan dengan sumber daya yang sangat terbatas. Menciptakan sebuah visi bisa membantu organisasi atau perusahaan untuk menegaskan ulang cara jasa-jasa atau produk disediakan dan mempersiapkan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi tuntutan di masa depan.


PENGERTIAN VISI MISI PERUSAHAAN/ORGANISASI

VISI PERUSAHAAN / ORGANISASI

Visi
adalah sebuah pencitraan atau gambaran yang konseptual mengenai / tentang masa depan yang diinginkan.

Visi yang hebat disusun melalui kemitraan antara manajemen tingkat atas dan semua tingkatan dalam organisasi atau perusahaan. Dengan kata lain, siapa pun yang akan melaksanakan visi tersebut, visi menjadi sebuah titik pusat bagi setiap orang di dalam organisasi atau perusahaan.

Idealnya nilai tiap pegawai menjadi bagian dari visi organisasi dengan berbagai visi manajemen membuat satukomitmen untuk visi dan keseleruhan dari pegawai pada semua tingkatan.

PERNYATAAN-PERNYATAAN TENTANG VISI PERUSAHAAN
  • Sebuah visi yang hebat akan membangkitkan semangat dan tantangan, diciptakan dengan tujuan yang terarah dan akan menyediakan lebih dari sekedar gambaran tentang masa depan organisasi atau perusahaan yang ideal.
  • Visi merupakan ramuan yang sangat kritis untuk perubahan.
  • Mewakili sebuah tujuan global dan berkesinambungan untuk orrganisasi.
  • Menggemparkan dan menyegarkan.
  • Merupakan sebuah standart puncak bagi pengukuran kemajuan.
  • Strukturnya kurang penting dibandingkan dengan opengaruhnya terhadap nilai dan perilaku setiap anggota organisasi / perusahaan.
KRITERIA-KRITERIA MEMBUAT VISI PERUSAHAAN

Saat membuat pernyataan tentang visi pertimbangkan kriteria-kriteria berikut, Sebuah pernyataan tentang visi yang bagus akan:
  • Ringkas dan mudah diingat.
  • Mampu memberi semangat dan tantangan.
  • menggambarkan hal-hal yang ideal.
  • Memikat bagi para pegawai, customer dan stakeholder (pihak-pihak yang berkepentingan).
  • Menggambarkan tingkatan jasa dimasa depan.
  • Idealitas
  • Bertahan lama.
  • Pernyataan tentang visi harus mampu menjawab petanyaan-pertanyaan berikut ini:
  1. Apa yang dinginkan organisasi, apa aspirasinya
  2. Bagaimana harapan organisasi atau perusahaan untuk dikenal oleh customer, pegawai, dan masyarakat.
  3. Bagaimana cara organisasi untuk bisa menigkatkan kualiatas hidup para pengguna jasa atau produknya dan tentunya pegawai perusahaan.
PERNYATAAN KUNCI

Pernyataan visi ketika disatukan dengan pernyataan misi dan prinsip akan membentuk identitas (keunikan) organisasional perusahaan / organisasi. Secara serempak, visi, misi dan prinsip memberikan penegasan tentang masa depan yang diinginkan, kecakapan yang dibutuhkan untuk mencapainya dan masing masing elemen mempunyai arti penting.

Tanpa visi tidak akan ada inspirasi atau penyemangat.

Visi dan misi merupakan ide yang tidak akan berguna.

Misi tanpa nilai-nilai akan menuju pada satu faham "tujuan dengan menghalalkan segala cara"

MISI PERUSAHAAN / ORGANISASI

PENGERTIAN MISI PERUSAHAAN / ORGANISASI

Pernyataan tentang misi perusahaan menjelaskan apa dan untuk siapa organisasi atau perusahaan, program atau sub program ditujukan.

Misi adalah pernyataan yang lengkap dan ringkas tentang tujuan organisasi atau perusahaan, program atau subprogram.

Pernyataan tentang misi merupakan sarana tak terhingga nilainya dalam mengarahkan, merencanakan dan melaksanakan usaha-usaha perusahaan / organisasi.

Misi tersebut memuat gambarn tentang customer, barang / produk, jasa. Misi tersebut merupakan bagian dari identitas organisasi, mencakup semuanya dan jarang mengalami perubahan, dan menjadi dasar pemikiran paling utama bagi keberadaan sebuah perusahaan / organisasi, program atau sub program.

KRITERIA-KRITERIA MEMBUAT MISI PERUSAHAAN

Ketika membuat sebuah pernyataan tentang misi perusahaan beberapa kriteria yang dipertimbangkan antara lain:
  1. Siapa kita
  2. Apa yang kita kerjakan
  3. Mengapa kita mengerjakannya
  4. Mengapa sumber daya masyarakat dicurahkan untuk pelaksanaan usaha tersebut
Temukan jawaban-jawaban tersebut dengan melihat perusahaan/organisasi, program atau sub program perusahaan/organisasi dari pihak luar atau sudut pandang customer dan juga stakeholder.

MENDEFINISIIKAN MISI PERUSAHAAN

Untuk memberi kemudahan dalamperkembangan, peninjauan, revisi terhadapa misi perusahaan atau suatu organisasi, program atau sub program gunakan cara-cara berikut:
  1. Jabarkan tujuan awal organisasi: a). Mengapa perusahaan atau organisasi itu ada?. Permasalahan apa yang dihadapai perusahaan / organisasi. b). Mandat dari pihak konstitusional, legislatif, eksekutif judikatif atau lainnya yang telah ditetapkan untuk program atau sub program dalam perusahaan. c). Fungsi apa yang tersedia dan harus dimiliki oleh barang atau jasa.
  2. Gambarkan dasar bagi customer dan stakeholder: a). Gunakan identifikasi terhadap customer dan stakeholder yang dilaksanakan selama analisa SWOT
  3. Jabarkan kebutuhan dan permasalahan nyata yang dihadapi saat ini: a). Bagaiman harapan-harapan saat ini berbeda dari tujuan awal perusahaan pada masing-masing program. b). Apa kebutuhan-kebutuhan pokok yang harus disampaikan.
  4. Lakukan peninjauan dan revisi terhadap pernyataan misi yang adadan susun pernyataan baru berdasarkan pernyataan sebelumnya:
  • Sudahkan misi mengalami perubahan melalui perundang-undangan atau perintah eksekutif sejak awal mula dibuatnya.
  • Apakah misi perusahaan terbatas dan spesifik?. Apakah misi masing-masing program pada perusahaan sesuai dengan misi organisasi.
  • Apakah misi sub program cukup mencerminkan perannya dalam menyesuaikan dengan misi program perusahaan.
  • Apakah misi perusahaan atau organisasi (baik program dan sub program) dipahami dengan jelas oleh pegawai, customer dan klien.

ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN/ORGANISASI oleh Morendy Octora, Skom, MBA

Kondisi lingkungan yang dihadapi oleh setiap perusahaan/organisasi saat ini berbeda dengan kondisi dimasa lalu, khususnya dalam menghadapi pasar global atau lebih di kenal dengan globalisasi.

Ciri-ciri pasar global antara lain: perubahan teknologi yang sangat cepat, arus informasi yang tak terbatas dengan waktu dan tempat, persaingan hasil produk dan mutu, perubahan sosiologis yang pesat mempengaruhi ketenagaan kerja dan konsumsi serta kebijakan dan hukum yang dilakukan pemerintah yang disesuaikan dengan lebijakan global.

Michael E. Porter mengelompokkan lima faktor pesaing:
  1. Masuknya pendatang baru
  2. Ancaman produk substitusi
  3. Daya tawar-menawar pembeli
  4. Daya tawar-menawar pemasok
  5. Persaingan diantara industri
Dengan melihat kenyataan itu, maka seorang manajer strategis akan selalu mengadakan analisis lingkungan perusahaan atau organisasi strategis meliputi:
  1. Analisi lingkungan ekternal perusahaan yaitu peusahaan/organisasi menggali dan mengidentifikasi semua peluang (opportunity) yang berkembang dan menjadi trend saat ini serta ancaman (threat) dari para pesaing dan calon pesaing.
  2. Analisa lingkungan internal perusahaan yaitu mengidentifikasi dan memfokuskan pada kekuatan (strength) dan kekuatan(Weakness) dari perusahaan atau organisasi tersebut.

Presiden membuka Rakernas XIII HIPMI di Semarang

Upaya pemerintah untuk mengembangkan dunia usaha dan mengembangkan investasi untuk menggerakkan sektor riil, adalah memberikan payung kebijakan yang tepat, kata Presiden SBY pada pembukaan Rakernas XIII HIPMI di Semarang, Selasa ( 20/2) malam.

Semarang: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekali lagi menegaskan dukungan pemerintah terhadap dunia usaha. “ Upaya pemerintah untuk mengembangkan dunia usaha dan mengembangkan investasi untuk menggerakkan sektor riil, adalah memberikan payung kebijakan yang tepat. Memberikan berbagai fasilitas, dan mengatasi hambatan. Selama dua tahun ini hambatan - hambatan fundamental bagi bergeraknya dunia usaha bagi tumbuhnya investasi, wajib hukumnya pemerintah dan pihak – pihak lain bersama sama mengatasi hambatan itu, “ kata Presiden SBY di hadapan peserta Rapat Kerja Nasional ( Rakernas ) XIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( HIPMI ) di Hotel Patra Jasa, Semarang, Selasa ( 20/2) malam.

“Kalau saya bicara pemerintah, adalaj pemerintah pusat, pemerintah daerah, saya, para menteri, para gubernur, para bupati, walikota, dimana para pengusaha berusaha, wajib benar dan secara sungguh- sungguh mengatasi hambatan – hambatan ini, sehingga iklim dunia usaha iklim investasi betul –betul bisa tumbuh dengan lebih baik lagi di negara kita, “ tambahnya.

Menegaskan kembali apa yang disampaikan dalam pidato awal tahun, Presiden menyatakan 9 hal upaya pemerintah untuk mengembangkan dunia usaha. Yaitu pendanaan akses dana perbankan.” Yang pertama, kita harus benar - benar memberikan akses pendanaan dana perbankan yang lebih mudah, dan saya sudah berbicara dengan Gubernur BI, harus benar - benar bisa menurunkan suku bunga. Oleh karena itu kita berusaha menahan inflasi supaya tidak naik lagi. 6,6 persen bagus. Mudah - mudahan kita bisa pertahankan, syukur – syukur bisa kita kurangi agar suku bunga bisa lebih susut. Dengan akses yang lebih mudah dana perbankan, dan suku bunga yang lebih kecil, harapan saya dunia usaha makin bergerak, “ kata Presiden.

Kedua, adalah masalah perpajakan.Presiden menegaskan bahwa pajak harus betul - betul lebih bersahabat dengan dunia usaha dengan tetap mempertahankan keadilan. “ Keadilan dan pentingnya sektor pajak, oleh karena itu kami pemerintah sudah mulai memberikan insentif perpajakan, dan ini harus mulai kita berikan terutama bagi cabang –cabang usaha yang benar - benar bisa menggerakkan sektor riil, menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi kemiskinan. Saya sudah mengeluarkan PP untuk insentif perpajakan, mudah - mudahan makin baik dengan demikian makin bergerak lagi dunia usaha kita, “ kata Presiden.

Yang ketiga adalah masalah berbelitnya perijinan. Presiden menyatakan komitmennya untuk bisa mengurangi proses pengurusan ijin usaha yang masih berbelit. Dari 151 hari sudah berkurang tinggal 97 hari, tetapi hal itu dinilai masih terlalu lama, dan harus susut menjadi kurang dari 50 hari, dan berlaku di seluruh Indonesia. Demikian juga di provinsi , kabupaten dan kota. “Jangan mempersulit urusan yang sebetulnya mudah, “ tegas Presiden.

Keempat adalah mengenai kepastian hukum. “ Hukum harus pasti kalau ada masalah - masalah dunia usaha, selesaikan secara adil, secara logis dengan demikian semua akan tenang berusaha, “ kata SBY.

Yang kelima masalah keamanan, termasuk keamanan publik. “ Bagaimana mungkin usaha berkembang kalau masih ada kerusuhan, kekerasan di sana sini. Mari kita sadar bangsa ini bikin tenang, bikin tertib seperti negara – negara lain, sehingga usaha bergerak semuanya. Kita pertahankan keamanan dan ketertiban yang makin baik.meskipun saya masih melihat satu dua masih ada kekerasan dan ketidak tertiban, “ kata SBY.

Yang keenam adalah stabilitas politik. “ Demokrasi meniscayakan kebebasan, Tetapi dalam mempraktekan demokrasi sekali lagi jangan membikin negara kita gonjang ganjing tidak stabil akhirnya ekonomi tidak tumbuh usaha tidak bergerak, rakyat lah yang menderita.

Ketujuh adalah masalah infrastruktur. Presiden menyadari bahwa pemerintah masih kurang dalam hal infrastruktur. “Kami sadar kurang, listrik, telekomunikasi, jalan dan lain lain. Oleh karena itu kita terus secara intensif mengembangkan pembangunan infrastruktur di seluruh tanah air, mari bersama- sama kita kembangkan infrastruktur kita, “ kata SBY.

Kedelapan adalah masalah ketenagakerjaan. “ Buruh memang harus kita berikan haknya, tenaga kerja harus kita lindungi, tetapi setelah itu kita berharap tenaga kerja kita berdisiplin, produktif, dengan demikian usahanya tumbuh, kalau usahanya tumbuh, tidak ada PHK. Kalau usahanya bagus, kesejahteraannya makin meningkat, tanggung jawab bersama pengusaha dan tenaga kerja, pemerintah akan mendorong penciptaan kondisi seperti itu, “ kata Presiden.

“Yang terakhir adalah peraturan daerah, pemerintah pusat saya sudah membatalkan 750 lebih perda, karena bertentangan dengan undang – undang, bertentangan dengan peraturan pemerintah, justru daerah – daerah yang perda nya tepat bisnis akan tumbuh, usaha akan bergerak, senang rakyatnya, karena pekerjaan ada, pajaknya masuk, kemiskinan berkurang, tapi kalau berlomba – lomba memperbanyak perda bisa menghambat usaha dan tidak dapat apa – apa, “ kata Presiden.

Pada kesempatan tersebut Presiden juga mengajak para pengusaha HIPMI untuk memanfaatkan momentum pada bidang – bidang usaha yang berprospek bagus. Yaitu pangan, energi, transportasi, perumahan, infrastruktur, perbankan, trading, manufaktur, handicraft dan furniture, telekomunikasi dan IT, pariwisata dan MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition ), publikasi dan media massa, peralatan pertahanan, jasa kesehatan, pendidikan dan riset.

Usai memberikan pengarahan Presiden membuka secara resmi Rakernas XIII HIPMI dengan memukul gong. Tampak hadir pada acara ini antara lain Ketua DPR Agung Laksono, Menko Perekonomian Boediono, Menkokesra Aburizal Bakrie, Menteri Perhubungan Hatta Rajasa, Menakertrans Erman Suparno, Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, Ketua Kadin MS. Hidayat, para sesepuh HIPMI Abdul Latief, dan Menteri Perindustrian Fahmi Idris.

Ketua HIPMI Sandiaga Uno mengatakan bahwa HIPMI saat ini telah berusia 35 tahun, dengan 25.000 anggota aktif, dan mempunyai cabang di 32 provinsi dan 250 kabupaten dan kota. Saat ini HIPMI tengah mencanangkan program aksi nasional gerakan kewirausahaan, dengan sasaran menciptakan satu juta pengusaha baru pada tahun 2010.

http://w

Profil Sandiaga Salahuddin Uno


Sandiaga Salahuddin Uno
- Rumbai, 28 Juni 1969
- Lulusan Wichita State University dengan predikat SUMMA CUM LAUDE
- Lulusan George Washington University untuk master degree-nya
- Ketua HIMPI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia)
- Menjabat sebagai Presiden Direktur dan Direktur pada sembilan perusahaan
- Tercatat sebagai pemegang saham Adaro, tambang batu bara terbesar di dunia
- Sudah bisa menghasilkan keuntungannya sendiri sebesar Rp 1 Milyar di usianya yang ke - 26 tahun
- Serius main basket, mulai dari SMP, SMA, sampai di kompetisi nasional, di Kobatama
- Kehidupan religi yang oke
- He is a family man (suami dari Noor Asiah)

Profile Anindya N Bakrie


Anindya N Bakrie (Bakrie), atau sering dipanggil dgn Anindya, salah satu keturunan keluarga Bakrie, keberaniannya menerima tantangan boleh diacungi jempol. Bagaimana tidak, seorang Bakrie muda yang baru berusia 27 tahun bersedia menerima tanggung jawab begitu besar. Padahal perusahaan yang dipunyai oleh Bakrie itu memiliki utang yang tidak tanggung-tanggung, Rp 1,4 triliun. Dalam kondisi perusahaan yang hampir sekarat tersebut, generasi ketiga Bakrie ini bangkit mengambil peran untuk membenahi. Itulah Presiden Direktur PT Cakrawala Andalas Televisi (Anteve), Anindya N. Bakrie.

Dari namanya, Anindya N Bakrie, memang mudah ditebak bahwa Anindya N. Bakrie adalah putra Aburizal Bakrie, bos Bakrie Brothers dan juga Ketua Umum Kadin Indonesia. Untuk anak muda seusianya memang terlalu berat untuk mengemban tugas seberat itu. Jumlah utang sebesar Rp 1,4 triliun cukup besar.

Namun bagi Anindya N Bakrie - begitu ia biasa dipanggil - itu bukan suatu halangan. Justru bagi Anindya N Bakrie kesempatan itu menjadi tantangan sekaligus peluang. Pemahaman Anindya N Bakrie yang mendalam di bidang finansial karena sebelumnya bekerja di sejumlah perusahaan swasta di dalam dan luar negeri, membuat Anindya N Bakrie merasa tertantang. Perusahaan televisi Anteve yang dia pimpin sejak April 2002 lalu memang cukup parah. Kondisinya ketika itu boleh dikatakan sudah nyaris bangkrut. Semangat kerja karyawan sudah jauh menurun. Produk ataupun output dari program-program yang ditayangkan Anteve kalah populer dibandingkan dengan televisi swasta lainnya. Intinya, Anteve yang paling buruk, terutama karena perusahaan Bakrie tersebut banyak utang.

Dalam kondisi seperti itu, stasiun televisi itu sebetulnya nyaris tidak punya harapan. Apalagi, setiap investor swasta yang mau masuk selalu terganjal karena besarnya utang. Di tengah posisi tak menentu seperti itu, Anindya N Bakrie datang untuk menyelamatkannya.

Misi Anindya N Bakrie ke Anteve memang ibarat menegakkan benang basah. Secara logika bisnis memang sulit. Berat karena jumlah utangnya cukup besar serta rumit karena melibatkan ratusan kreditor. Tapi Anindya N Bakrie secara jeli melihat ada peluang di tengah kesulitan tersebut. Meski pilihannya serba sulit, namun Anindya berupaya mengajukan solusi yang dinilai cukup jitu.

Langkah awal yang dia lakukan adalah mendekati kreditor korporasi, pemegang obligasi dan para kreditur lainnya. "Karena pada dasarnya, mereka memiliki dua pilihan. Yaitu apakah mereka mau membantu Anteve atau membangkrutkan Anteve", kata Anindya N Bakrie.

Kalau mau membantu dan uang mereka bisa kembali, maka jalan keluarnya para kreditur bersedia melakukan restrukturisasi utang tadi. Dengan restrukturisasi, maka akan ada investor baru masuk membawa uang. Itu berarti, Anteve akan terus berkibar dan bisa maju. Begitulah pendapat dari Anindya N Bakrie.

Sebaliknya, kata Anindya N Bakrie, jika kreditor memilih membangkrutkan, maka uang mereka tidak akan kembali. Tapi mereka membantu, maka akan dilakukan perubahan manajemen dan perbaikan perusahaan secara total. Dari konsep yang ditawarkan kepada para kreditor tadi, dijelaskan bahwa uang mereka akan kembali serta perusahaan ini akan maju. Tentu saja dengan konsep yang sangat bagus dan logis.

Berkaitan dengan itu pula, katanya lagi, pihak manajemen Anteve lalu pergi ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Yakni untuk melakukan pendaftaran Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Di sini pada dasarnya manajemen Anteve itu ingin mengajukan suatu rencana perdamaian dengan pihak kreditor lama. Di situ tertera semua rencananya dengan para kreditur, baik kreditur korporasi atau utang dagang. Mereka akan mengambil keputusan atas tawaran tadi yakni ya, tidak atau abstain. Keluar dari Pengadilan Niaga cuma dua kemungkinan yakni restrukturisasi atau bangkut.

Singkatnya, dengan PKPU manajemen Anteve berhasil mendapatkan dukungan atau sekitar 66 persen dari kreditor lama setuju dilakukan restrukturisasi utang. Melalui berbagai lobi dan penjelasan yang cukup logis dan rasional, dari 320 kreditor itu sebagian besar setuju restrukturisasi utang. Apalagi, setelah ada penjelasan bahwa akan ada investor baru yang benar-benar ingin membantu Anteve.

Tapi ada syaratnya, yakni begitu pada kreditor setuju, maka tidak akan ada lagi pertanyaan macam-macam dan pengelolaan diserahkan sepenuhnya kepada manajemen. "Saya juga memberikan komitmen bahwa akan langsung Anteve. Saya membuat program-program penyelesaian utang serta memimpin perusahaan ini. Ternyata, mereka mendukung dan memberikan kepercayaan kepada saya", tutur Anindya N Bakrie.

Dari perjanjian yang dibuat dengan kreditor, menurut Anindya, skenario penyelesaian utang sebesar Rp 1,4 triliun tersebut yakni sekitar Rp 1,2 triliun akan diubah menjadi equity. Kedua, dari sisi utang dagang Rp 200 miliar akan dicicil lima tahun. Kenapa lima tahun, karena sesuai dengan prediksi kekuatan ekonomi Anteve.

Dengan konsep ini mereka kaget sekali. Apalagi mereka melihat ada beberapa program yang ditawarkan cukup bagus dan logis. Mereka mengatakan mendukung. Sebanyak 97 persen dari peserta yang datang setuju. Kenapa? Karena mereka melihat ada solusi penyelesaian yang cukup baik buat mereka.

Kedua, mereka melihat itikat investor baru, yakni CMA Indonesia, benar. Karena mereka berani menaruh uang mereka di Anteve yang kondisinya sudah buruk. Itu menandakan bahwa perusahaan ini masih prospektif.